Kaedah Tafsir: Memahami Amar, Nahi, dan Sighat Taklif dalam Al-Qur’an
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami kaidah tafsir terkait perintah (amar), larangan (nahi), dan sighat taklif dalam Al-Qur’an, yang menjadi dasar penting dalam penerapan syariat Islam. Amar adalah seruan untuk melaksanakan suatu tindakan yang diwajibkan atau dianjurkan, sedangkan nahi adalah larangan untuk menghindari hal-hal yang diharamkan atau dimakruhkan. Sighat taklif mencakup bentuk ekspresi dari perintah dan larangan yang mengandung pembebanan hukum bagi mukallaf. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan kualitatif melalui analisis sumber-sumber tertulis, seperti buku, jurnal, dan dokumen lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa amar dan nahi dalam Al-Qur’an tidak hanya bermakna perintah atau larangan secara langsung, tetapi juga memiliki berbagai makna kontekstual, seperti doa, bimbingan, atau ancaman, tergantung pada penggunaannya dalam teks. Sighat taklif menjadi kunci untuk memahami pembebanan hukum, baik dalam konteks wajib, sunah, maupun haram. Kaidah-kaidah tafsir yang terkait dengan amar dan nahi, seperti hubungan antara perintah dan larangan, serta implikasi pelanggaran terhadap larangan, juga diuraikan untuk memberikan panduan dalam penafsiran yang tepat. Dengan demikian, penelitian ini memperkuat pentingnya memahami kaidah-kaidah tersebut untuk memastikan penafsiran dan penerapan syariat Islam sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ahmad Al-Hashimi, 1978. Jawahir al-Balaghah Fi al-Ma’ani Wa al-Bayan Wa al-Badi, Bairut:Dar al-Fikr
Al-Bashri, Abi al-Husain, Al-Mu’tamad Fi Ushul al-Fiqh, Beirut: Dar al-Kutub
Fahimah, Siti, 2018. Kaidah-Kaidah Memahami Amr dan Nahy: Urgensitasnya dalam Memahami Al-Qur’an, Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 1 (1)
Kallang Abdul, 2021. “Kaidah Al-Amr Wa Al-Nahyi”, jurnal Al-Din iain-Bone, 2 (1)
Khalid bin Utsman as-Sabt, 2005. Mukhtashar fi Qawaid at-Tafsir, Dar Ibnu al-Qim-Dar Ibnu‘Affan
Mas’um Muhammad Zein Zudbah, 2008. Usul Fiqih, Jawa Timur: Darul Hikmah
Munawwir, Ahmad .W, 1997. Al-Munawir, Jakarta:Pustaka Praja.
Rambe Madani Sari dan Alwizar, 2024. “Amar dan Nahi Serta Sighar Taklif dalam Kaidah Tafsir”, Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan, 1 (4)
Said Khan, Musthafa, 1985. Atsarul Ikhtilaf Fi Al-Qawaid al-Ushuliyah Fi Ikhtikaf al-Fuqaha, Beirut: Muassash al-Risalah
Saputra Tri Andi, 2021. “Kaidah Amr-Nahy, Qarinah, dan Penafsiran Quraish Shihab tentang Jilbab (Sebuah Kajian Terhadap Kaidah Tafsir”, jurnal Al-Wajid, 2 (2)
Utsman, Khalid bin, 1421 H. Qawaid Tafsir Jam’an wa Dirasatan, Kairo: Dar Ibn Utsman
Yusuf, Kadar dan Alwizar, 2020. Kaidah Tafsir Al-Qur’an, Jakarta: Amzah.
Zahrah, Abu Muhammad, 1377 H/1958 M. Usul al-Fiqh, Kairo: Dar al-Fikr al-Arabay
Zahran, Isa, 1998. Al-Muntakhab Fi Ushul Fiqh, Kairo: Jamiah al-Azhar.