Kaidah Bahasa dalam Menafsirkan Al-Qur’an
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas prinsip-prinsip linguistik yang digunakan dalam menafsirkan Al-Qur'an, dengan menekankan pentingnya para penafsir (mufassir) untuk menguasai berbagai cabang ilmu pengetahuan, terutama linguistik Arab. Memahami bahasa Arab, termasuk tata bahasa dan kosakatanya, adalah hal yang penting untuk penafsiran Al-Qur'an yang akurat. Makalah ini menguraikan aturan linguistik utama seperti penggunaan kata ganti (isim dhamir), kata benda tertentu dan tidak tentu (ma'rifah dan nakirah), bentuk tunggal dan jamak (mufrod dan jama'), sinonim (murodif), serta perbedaan antara kata benda (isim) dan kata kerja (fi'il). Dengan menguasai prinsip-prinsip ini, para penafsir dapat memberikan penafsiran yang setia pada makna yang dimaksudkan dalam teks Al-Qur'an, sehingga menghindari kesalahan interpretasi dan menjaga integritas pesan Al-Qur'an.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Al-Qur’an dan Terjemahannya. (2008). Departemen Agama RI. Bandung: Diponegoro.
Abu Baqa’ Ayyub bin Musa. (1991). Al-Kulliyat. Beirut: Muassasah Ar-Risa>lah.
Ahmad Al-Hadda>di Samarqandiy. Madkhol li ‘Ilmi Tafsir Kita>billah. Damasqus: Darul ‘Ulu>m.
Ali Syari>f Al-Jurja>ni. (1987). Nahwu Mir. Maktabah Fais}ol.
Badaruddin Az-Zarkasyi. (1957). Al-Burha>n fi> ‘Ulumil Qur’an. Beirut: Da>rul Ma’rifah.
Baha>uddin As-Subki. (2003). ‘Urusul Afra>h. Beirut: Maktabah ‘As}riyah.
Fadhil bin S}a>lih Samra>’i. Asr>arul Baya>n f>i Ta‘bir Qur’aniy. Maktabah Sya>milah.
Fikri Mahmud. (2021). Qawa‘id Tafsir. Azka Pustaka.
Harun. (2017). Kaidah-Kaidah Tafsir. Jakarta: QAF.
Ibnu Umi Qo>sim Al-Muro>dy. (2008). Taud}i>hul Maqo>sid wal Masa>lik bi Syarhi Alfiyah ibnu Malik. Darul Fikri Al-‘Arobi.